Kenapa Cara Membuat Aplikasi Kasir dengan Excel? Karena Kalkulator dan Kertas Itu Zaman Jurassic!”
Bayangkan ini: Anda sedang sibuk di toko, antrian panjang, customer marah-marah karena salah hitung, stok barang tiba-tiba jadi “hantu” (ada di catatan, tapi nyatanya kosong). Welcome to the jungle!
Tapi tenang, sebelum Anda menjerit “SAYA KAPOK JUALAN!”, Excel datang sebagai Batman-nya kasir UMKM! Kenapa Excel?
- 99% Pasti ada di tiap PC atau Laptop (mudah2an anda tidak termasuk yang 1%).
- Nggak perlu jadi programmer – VBA? No thanks, saya cukup jago copas rumus!
- Bisa otomatisasi – Hitung harga? Kembalian? Update stok? Excel yang kerja, Anda bisa santai sambil minum kopi (atau teh tarik, terserah).
Di artikel ini, Anda akan belajar cara bikin aplikasi kasir di Excel tanpa VBA, dengan langkah-langkah yang bahkan bapak-bapak yang gagap teknologi bisa ikuti. Plus, saya kasih template GRATIS biar Anda nggak mulai dari nol. Let’s go!
Langkah 1: Bikin Tabel Produk – Jangan Sampai Stok Jadi Hantu!
Analoginya: Cara Membuat Aplikasi Kasir dengan Excel yang pertama adalah membuat tabel produk. Tabel produk ini seperti “kartu identitas” barang dagangan. Kalau nggak ada, stok bisa jadi kayak hantu – katanya ada, eh pas dicari hilang!
Cara Membuatnya:
Pertama, Buka Sheet Baru, beri nama “Data Produk” (jangan dikasih nama “Data Mantan”, ntar error).
Kedua, Buat Kolom-Kolom Penting:
- Kolom A: Kode Produk (Contoh: BUKU001, SNACK666). Ini kayak KTP-nya produk, biar nggak tertukar!
- Kolom B: Nama Produk (Contoh: “Buku Tulis Bergambar Kucing Sedih”).
- Kolom C: Harga (Jangan lupa format jadi Rp biar nggak dikira harga dollar!).
- Kolom D: Stok Awal (Misal: 50, 100, atau 2 kalau Anda jual barang limited edition).
- Kolom E: Stok Tersisa (Ini nanti otomatis berkurang pas ada transaksi!).
Contoh Tabel:
Kode Produk | Nama Produk | Harga | Stok Awal | Stok Tersisa |
---|---|---|---|---|
BUKU001 | Buku Kucing Sedih | Rp10.000 | 50 | =D2 |
SNACK666 | Keripik Pedas Setan | Rp15.000 | 30 | =D3 |
Tips :
- Pakai Warna Cell biar tabel nggak mirip kuburan data. Contoh: Stok ≤5? Warnai merah biar keliatan kayak tanda bahaya!


- Bekukan Baris Pertama (View → Freeze Panes) biar kepala tabel nggak hilang waktu di-scroll. Kasian, ntar kolom “harga” jadi bingung sendiri.
Langkah 2: Bikin Template Transaksi – Biar Nggak Salah Hitung Kayak Anak SD
Analoginya: Template transaksi ini seperti “mesin kasir digital” versi Excel. Tanpa ini, Anda harus hitung pakai jari sampai jempol keriting!
Cara Membuat Aplikasi Kasir dengan Excel Step 2:
Buat Sheet Baru, beri nama “Transaksi”.
Desain Header Transaksi:
Tanggal: Pakai rumus =TODAY()
biar tanggal otomatis ke-update. No more lupa tanggal, kecuali lupa buka Excel-nya.
Nomor Transaksi: Contoh: TRX-001, TRX-002. Boleh pakai angka cantik kayak TRX-666 atau TRX-ILOVEYOU.
Buat Tabel Input Pembelian:
Kode Produk | Nama Produk | Harga | Jumlah | Subtotal |
---|---|---|---|---|
BUKU001 | Otomatis | Otomatis | 2 | Otomatis |
Rumus Ajaib untuk Otomatisasi:
Nama Produk (Kolom A):
Agar kolom A bisa otomatis menampilkan data produk yang kita punya, Pilih menu Data > Data Validation > Setting, di bagian Allow, pilih List dan di bagian source masukkan rumus
=’Data Produk’!$A$6:$A$17

Nama Produk (Kolom B):
=VLOOKUP(A6, 'Data Produk'!A:B, 2, FALSE)
Fungsi VLOOKUP ini kayak detektif: “Cari kode BUKU001 di sheet Data Produk, lalu ambil namanya!”
Harga (Kolom C):
VLOOKUP(A6, 'Data Produk'!A:C, 3, FALSE)
Sang detektif kembali: “Sekarang ambil harganya, yang di kolom ketiga!”
Subtotal (Kolom E):
=C6*D6
Ini matematika dasar: Harga × Jumlah. Kalo masih salah, mungkin Anda perlu les sempoa.
Contoh Transaksi:
Kode Produk | Nama Produk | Harga | Jumlah | Subtotal |
---|---|---|---|---|
SNACK666 | Keripik Pedas Setan | Rp15.000 | 3 | Rp45.000 |
Langkah 3: Hitung Total Belanja & Kembalian – Biar Nggak Dibilang Pelit!
Masalah Umum: Kadang kasir lupa hitung total, akhirnya customer dapet kembalian Rp0 dan ngamuk kayak di sinetron.
Solusi:
Total Belanja:
=SUM(E2:E100)
Ini bakal jumlahin semua subtotal dari baris 2 sampai 100. Kalo barangnya lebih dari 100, Anda mungkin perlu pindah ke gudang!
Pembayaran: Kolom input manual. Contoh: Customer bayar Rp50.000.
Kembalian:
=Pembayaran - Total_Belanja
Kalau hasilnya minus, artinya customer kurang bayar. Siap-siap lari ke security!
Contoh:
Total Belanja | Pembayaran | Kembalian |
---|---|---|
Rp45.000 | Rp50.000 | Rp5.000 |
Catatan Penting:
- Kalo kembaliannya Rp0, kasih senyum manis dan bilang, “Pas ya, Bu! Rejeki nggak kemana!”
Langkah 4: Update Stok Otomatis – Jangan Sampai Jual Produk Khayalan!
Masalah: Stok di kertas tercoret, tapi di aplikasi masih ada. Hasilnya? Customer marah karena barangnya “ghost product”.
Cara Mengatasinya:
Tambahkan Kolom “Terjual” di Sheet Transaksi (Kolom F):
Salin aja angka dari kolom Jumlah.
Update Stok di Sheet “Data Produk”:
Di kolom Stok Tersisa, masukkan rumus:
=D2 - SUMIF('Transaksi'!A:A, A2, 'Transaksi'!F:F)
Penjelasan: “SUMIF” ini kayak asisten yang bilang, “Boss, total terjual BUKU001 tuh segini lho!”
Contoh:
- Stok Awal BUKU001: 50
- Terjual di Transaksi: 2
- Stok Tersisa: 50 – 2 = 48
Bonus Keren:
- Kalau stok tersisa minus, Excel bisa kasih peringatan pakai Conditional Formatting. “Waduh, jangan sampai jual barang minus, ntar dikira toko sihir!”
Langkah 5: Bikin Laporan – Biar Nggak Pusing Lihat Data Acak-Acakan!
Cara Membuat Aplikasi Kasir dengan Excel langkah ke 5 ini buat laporan
Laporan ini kayak “scoreboard” bisnis Anda. Tanpa ini, Anda cuma bisa nebak-nebak, “Duh, untung atau buntung ya?”
Cara Membuat Laporan Sederhana:
Buat Sheet Baru bernama “Laporan”.
Total Penjualan Harian:
=SUM(Transaksi!E:E)
Ini bakal jumlahin semua subtotal di sheet Transaksi. Kalo hasilnya Rp0, artinya hari ini sepi, mungkin perlu diskon!
Produk Terlaris:
Pakai PivotTable:
Pilih data di sheet Transaksi.
Insert → PivotTable → Tarik “Nama Produk” ke Rows dan “Jumlah” ke Values.
Hasilnya? Anda tahu produk mana yang jadi primadona!
Contoh Tabel Laporan:
Tanggal | Total Penjualan | Produk Terlaris |
---|---|---|
01/10/2024 | Rp500.000 | Keripik Pedas Setan |
Tips Seru:
- Kasih grafik pie atau batang biar laporan nggak monoton. Siapa tau bos Anda suka lihat warna-warni!
Langkah 6: Tips Tambahan – Biar Aplikasi Kasir Anda Jadi Kayak Iron Man!
1. Dropdown List untuk Kode Produk
- Caranya:
- Pilih kolom Kode Produk di sheet Transaksi.
- Data → Data Validation → Pilih “List”.
- Source: =’Data Produk’!AA2:AA100 (sesuaikan dengan range kode produk).
Sekarang, input kode produk tinggal klik dropdown, nggak perlu ngetik manual. Keren kayak pilih menu di Starbucks!
2. Password Simpel biar Nggak Diutak-atik Orang
- Caranya:
- Review → Protect Sheet → Masukkan password (misal: “sayaCantik123”).
Ini biar anak buah nggak iseng ubah rumus atau hapus data!
- Review → Protect Sheet → Masukkan password (misal: “sayaCantik123”).
3. Backup Data ke Google Drive
- Caranya:
- Save file Excel → Upload ke Google Drive.
Biar kalo komputer kena virus atau kesetrum, data Anda aman. Kecuali Google kena hack, ya kita doa aja.
- Save file Excel → Upload ke Google Drive.
Langkah 7: Download Template GRATIS – Biar Nggak Mulai dari Nol!
Jangan kuatir, saya nggak pelit! Klik link di bawah ini untuk download template aplikasi kasir Excel yang sudah jadi:
>>> [Template Kasir Excel GRATIS] <<<
Fitur Template:
- Tabel produk otomatis.
- Transaksi dengan dropdown list.
- Laporan penjualan harian.
- Bonus: Format warna pastel biar nggak stress lihatnya!
Sekarang Anda Tahu Cara Membuat Aplikasi Kasir dengan Excel dan Bisa Jadi “Master Kasir Excel”!
Dari zero jadi hero, Anda sudah belajar:
- Bikin database produk anti-hantu.
- Otomatisasi transaksi pake rumus simpel.
- Bikin laporan kayak bos besar.
Sekarang, saatnya action!
- Download template, modifikasi sesuai kebutuhan.
- Kalau ada error, ingat: Excel nggak marah, dia cuma pengen dimengerti.
P.S. Kalo berhasil bikin aplikasi ini, Anda berhak mendapat gelar: “Excel Warrior – Penakluk Kasir Manual”. Selamat! 🎉