Daftar Kode Akun Perusahaan Manufaktur

Dalam industri manufaktur, daftar kode akun lengkap adalah jantung dari sistem akuntansi yang terstruktur. Kode akun membantu perusahaan mengklasifikasikan transaksi keuangan secara sistematis, mulai dari pembelian bahan baku, biaya produksi, hingga penjualan produk jadi. Tanpa sistem kode yang jelas, proses pelaporan keuangan menjadi rumit dan rentan kesalahan.

Memahami kode akun perusahaan manufaktur sangat penting bagi akuntan, manajer produksi, pemilik usaha, atau mahasiswa yang ingin mendalami akuntansi biaya. Artikel ini akan menjelaskan struktur kode akun, contoh penerapannya, serta strategi mengoptimalkan pencatatan keuangan di sektor manufaktur.


Pengertian Kode Akun dalam Perusahaan Manufaktur

Kode akun adalah serangkaian angka atau huruf yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan transaksi keuangan berdasarkan kategori tertentu. Pada perusahaan manufaktur, kode ini difokuskan pada aktivitas produksi, seperti biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.

Perbedaan Utama dengan Perusahaan Lain:

  • Manufaktur: Memiliki kode khusus untuk persediaan bahan bakubarang dalam proses, dan produk jadi.
  • Dagang: Hanya fokus pada persediaan barang jadi dan HPP (Harga Pokok Penjualan).
  • Jasa: Tidak melibatkan akun persediaan atau biaya produksi.

Struktur Kode Akun dalam Perusahaan Manufaktur

Kode akun perusahaan manufaktur umumnya menggunakan format 4 digit dengan klasifikasi berikut:

1. Aset (1xxx)

  • 1100: Kas
  • 1200: Piutang Usaha
  • 1300: Persediaan Bahan Baku
  • 1400: Persediaan Barang dalam Proses
  • 1500: Persediaan Produk Jadi

2. Liabilitas (2xxx)

  • 2100: Utang Dagang
  • 2200: Utang Bank
  • 2300: Utang Pajak

3. Ekuitas (3xxx)

  • 3100: Modal Pemilik
  • 3200: Laba Ditahan

4. Pendapatan (4xxx)

  • 4100: Pendapatan Penjualan Produk Jadi
  • 4200: Pendapatan Lain-lain

5. Beban (5xxx-7xxx)

  • 5100: Beban Bahan Baku Langsung
  • 5200: Beban Tenaga Kerja Langsung
  • 5300: Beban Overhead Pabrik
  • 6100: Beban Pemasaran
  • 7100: Beban Administrasi

Daftar Kode Akun Standar Perusahaan Manufaktur

Berikut tabel kode akun perusahaan manufaktur yang umum digunakan, mulai dari UMKM hingga industri besar:

Tabel Kode Akun Perusahaan Manufaktur

Kode AkunNama AkunKategoriKeterangan
1xxx – ASET
1100KasAset LancarUang tunai yang dimiliki perusahaan
1110BankAset LancarSaldo di rekening bank perusahaan
1120Piutang UsahaAset LancarTagihan kepada pelanggan dari penjualan kredit
1130Piutang Lain-lainAset LancarPiutang selain dari pelanggan utama
1140Persediaan Bahan BakuAset LancarBahan baku yang belum digunakan dalam produksi
1150Persediaan Barang dalam ProsesAset LancarProduk yang sedang dalam tahap produksi
1160Persediaan Barang JadiAset LancarProduk yang sudah selesai diproduksi dan siap dijual
1170Beban Dibayar di MukaAset LancarBiaya yang dibayar sebelum digunakan, seperti sewa atau asuransi
1180Pajak Dibayar di MukaAset LancarPajak yang dibayar sebelum jatuh tempo
1200TanahAset TetapKepemilikan tanah perusahaan
1210Bangunan PabrikAset TetapGedung yang digunakan untuk operasional produksi
1220Mesin dan Peralatan ProduksiAset TetapMesin dan alat yang digunakan dalam proses manufaktur
1230KendaraanAset TetapKendaraan operasional perusahaan
1240Akumulasi PenyusutanAset Tetap (Kontra)Akumulasi depresiasi aset tetap
2xxx – LIABILITAS
2100Utang UsahaLiabilitas LancarKewajiban pembayaran kepada pemasok bahan baku
2110Utang PajakLiabilitas LancarPajak yang harus dibayar perusahaan
2120Utang GajiLiabilitas LancarGaji karyawan yang masih harus dibayar
2130Utang Bank Jangka PendekLiabilitas LancarPinjaman jangka pendek dari bank
2200Utang Bank Jangka PanjangLiabilitas Jangka PanjangPinjaman bank dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun
2210Utang ObligasiLiabilitas Jangka PanjangKewajiban perusahaan terhadap obligasi yang diterbitkan
3xxx – EKUITAS
3100Modal PemilikEkuitasModal yang disetor oleh pemilik usaha
3110Laba DitahanEkuitasKeuntungan yang tidak dibagikan sebagai dividen
3120PriveEkuitas (Kontra)Pengambilan dana oleh pemilik usaha
4xxx – PENDAPATAN
4100Pendapatan Penjualan Produk JadiPendapatanPendapatan dari penjualan produk hasil produksi
4110Retur PenjualanPendapatan (Kontra)Pengurangan pendapatan karena pengembalian barang oleh pelanggan
4120Potongan PenjualanPendapatan (Kontra)Diskon yang diberikan kepada pelanggan
4200Pendapatan JasaPendapatanPendapatan dari layanan tambahan, seperti perawatan produk
4300Pendapatan BungaPendapatanBunga yang diperoleh dari simpanan atau investasi
4400Pendapatan Lain-lainPendapatanPendapatan di luar aktivitas utama manufaktur
5xxx – BEBAN POKOK PRODUKSI
5100Persediaan Awal Bahan BakuBeban Pokok ProduksiNilai awal bahan baku sebelum produksi dimulai
5110Pembelian Bahan BakuBeban Pokok ProduksiBiaya pembelian bahan baku
5120Retur PembelianBeban Pokok Produksi (Kontra)Pengembalian bahan baku ke pemasok
5130Potongan PembelianBeban Pokok Produksi (Kontra)Diskon yang diterima dari pemasok
5140Persediaan Akhir Bahan BakuBeban Pokok ProduksiNilai bahan baku yang tersisa di akhir periode
5200Persediaan Awal Barang dalam ProsesBeban Pokok ProduksiNilai barang yang belum selesai diproduksi dari periode sebelumnya
5210Biaya Tenaga Kerja LangsungBeban Pokok ProduksiGaji pekerja yang langsung menangani produksi
5220Biaya Overhead PabrikBeban Pokok ProduksiBiaya produksi selain bahan baku dan tenaga kerja langsung
5230Persediaan Akhir Barang dalam ProsesBeban Pokok ProduksiNilai barang yang masih dalam proses produksi di akhir periode
6xxx – BEBAN OPERASIONAL
6100Beban Gaji dan UpahBeban OperasionalGaji karyawan non-produksi, seperti admin dan pemasaran
6110Beban SewaBeban OperasionalBiaya sewa gedung kantor atau gudang
6120Beban Listrik, Air, dan TeleponBeban OperasionalBiaya utilitas untuk kantor dan gudang
6130Beban Perawatan dan PerbaikanBeban OperasionalBiaya perawatan mesin dan peralatan
6140Beban Iklan dan PromosiBeban OperasionalBiaya pemasaran dan periklanan
6150Beban PenyusutanBeban OperasionalDepresiasi aset tetap
6160Beban AsuransiBeban OperasionalPremi asuransi untuk perlindungan aset dan pekerja
6170Beban TransportasiBeban OperasionalBiaya perjalanan bisnis dan pengiriman barang
7xxx – BEBAN LAIN-LAIN
7100Beban BungaBeban Lain-lainBiaya bunga atas pinjaman
7200Beban PajakBeban Lain-lainPajak penghasilan dan pajak lain yang harus dibayar
7300Beban Lain-lainBeban Lain-lainPengeluaran di luar operasional utama manufaktur

Penjelasan Singkat Struktur Kode Akun

  1. Aset (1xxx)
    • Mencakup kas, piutang, persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
    • Juga mencakup aset tetap seperti mesin dan gedung pabrik.
  2. Liabilitas (2xxx)
    • Berisi utang perusahaan, baik jangka pendek (utang dagang, utang pajak) maupun jangka panjang (utang bank, utang obligasi).
  3. Ekuitas (3xxx)
    • Mencatat modal yang disetor pemilik, laba ditahan, dan prive.
  4. Pendapatan (4xxx)
    • Berisi pendapatan dari penjualan produk jadi serta pendapatan tambahan lainnya.
  5. Beban Pokok Produksi (5xxx)
    • Mencatat biaya langsung produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
  6. Beban Operasional (6xxx)
    • Meliputi biaya pemasaran, gaji karyawan non-produksi, biaya listrik, dan penyusutan.
  7. Beban Lain-lain (7xxx)
    • Beban yang tidak terkait langsung dengan operasional utama, seperti bunga pinjaman dan pajak.

Cara Menentukan dan Menggunakan Kode Akun dengan Benar

1. Buat Sistem yang Terperinci

  • Pisahkan akun biaya produksi (bahan baku, tenaga kerja, overhead) dari beban operasional.
  • Gunakan subkode untuk membedakan tahap produksi (misal: 1401 untuk Barang dalam Proses Tahap 1).

2. Tips Pencatatan Harian

  • Catat setiap transaksi sesuai kategori produksi. Misal: Pembelian bahan baku masuk ke akun 5100.
  • Gunakan software akuntansi seperti Zahir atau SAP untuk mengintegrasikan data inventory dan keuangan.

3. Contoh Jurnal Umum

Transaksi: Pembelian bahan baku senilai Rp50.000.000 secara kredit.

  • Debit: Persediaan Bahan Baku (1300) = Rp50.000.000
  • Kredit: Utang Dagang (2100) = Rp50.000.000

Contoh Penerapan Kode Akun dalam Laporan Keuangan

Laporan Laba Rugi

KodeKeteranganJumlah
4100Pendapatan Penjualan ProdukRp200.000.000
5100Beban Bahan BakuRp80.000.000
5200Beban Tenaga Kerja LangsungRp40.000.000
5300Beban Overhead PabrikRp20.000.000
Laba KotorRp60.000.000

Neraca

Aset (1xxx)Jumlah
Persediaan Bahan Baku (1300)Rp30.000.000
Barang dalam Proses (1400)Rp15.000.000
Produk Jadi (1500)Rp25.000.000

Kesimpulan

Memahami daftar kode akun lengkap perusahaan manufaktur adalah kunci untuk mengelola biaya produksi, memantau persediaan, dan menyusun laporan keuangan yang akurat. Dengan sistem kode yang rapi, perusahaan dapat mengidentifikasi inefisiensi, mengoptimalkan anggaran, dan meningkatkan profitabilitas.

Mulailah menerapkan kode akun akuntansi manufaktur sesuai skala bisnis Anda. Untuk usaha besar, pertimbangkan menggunakan software ERP yang terintegrasi dengan modul produksi dan keuangan.

Tinggalkan komentar