Pengertian Kode Akun Akuntansi dan Cara Membuatnya

Pengertian Kode Akun Akuntansi

Kode akun akuntansi adalah sistem penomoran yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan akun-akun dalam buku besar. Kode akun akuntansi memudahkan pencatatan transaksi keuangan dan penyusunan laporan keuangan.

Biasanya terdiri dari angka atau kombinasi angka dan huruf yang mencerminkan sifat dan fungsi akun tersebut. Kode akun akuntansi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing perusahaan, asalkan mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Fungsi kode akun akuntansi

Kode akun atau bagan akun biasanya terdiri dari angka atau kombinasi angka dan huruf yang mencerminkan sifat dan fungsi akun. Misalnya, kode 1 dapat digunakan untuk akun-akun harta, kode 2 untuk akun-akun kewajiban, kode 3 untuk akun-akun modal, dan seterusnya. Kode akun akuntansi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing perusahaan atau organisasi.

kode akun akuntansi

Fungsi kode akun antara lain adalah:

  • Mempermudah pencarian dan pengaksesan informasi tentang saldo dan mutasi akun.
  • Mempermudah pengendalian dan pengawasan atas transaksi keuangan yang terjadi.
  • Mempermudah penyajian dan analisis data keuangan secara sistematis dan terstruktur.
  • Mempermudah penyelarasan dan konsolidasi laporan keuangan antara cabang-cabang atau unit-unit kerja yang berbeda.
  • Mempermudah penyesuaian dan perubahan akun sesuai dengan peraturan atau standar yang berlaku.

Kode akun merupakan salah satu alat bantu yang penting dalam proses akuntansi. Kode akun akuntansi harus dibuat dengan cermat dan konsisten agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengguna informasi keuangan.

Jenis-jenis kode akun akuntansi

Kode akun adalah nomor urut yang diberikan kepada setiap akun dalam proses akuntansi untuk memudahkan pencatatan, klasifikasi dan penyusunan laporan keuangan. Kode akun akuntansi biasanya disusun dalam sebuah daftar yang disebut chart of account (CoA). Setiap perusahaan dapat membuat CoA sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik usahanya.

Ada beberapa jenis kode akun akuntansi yang dapat digunakan oleh perusahaan, antara lain:

  1. Sistem decimal
    Sistem decimal adalah jenis kode akun akuntansi yang menggunakan angka 1 sampai 9 untuk menunjukkan kelompok akun. Contohnya, angka 1 untuk aktiva, 2 untuk kewajiban, 3 untuk ekuitas, 4 untuk pendapatan, 5 untuk harga pokok penjualan, 6 untuk beban penjualan, 7 untuk beban administrasi dan umum, dan seterusnya. Setiap kelompok akun dapat dibagi lagi menjadi subkelompok dengan menambahkan angka di belakangnya. Contohnya, 11 untuk kas, 12 untuk bank, 13 untuk piutang usaha, dan seterusnya.
  2. Sistem mnemonic
    Sistem mnemonic adalah jenis kode akun akuntansi yang menggunakan huruf atau singkatan untuk menunjukkan kelompok akun. Contohnya, A untuk aktiva, L untuk kewajiban, E untuk ekuitas, R untuk pendapatan, C untuk harga pokok penjualan, S untuk beban penjualan, G untuk beban administrasi dan umum, dan seterusnya. Setiap kelompok akun dapat dibagi lagi menjadi subkelompok dengan menambahkan huruf atau angka di belakangnya. Contohnya, AC untuk kas, AB untuk bank, AR untuk piutang usaha, dan seterusnya.
  3. Sistem kombinasi
    Sistem kombinasi adalah jenis kode akun akuntansi yang menggunakan campuran antara angka dan huruf untuk menunjukkan kelompok akun. Contohnya, 1A untuk aktiva lancar, 1B untuk aktiva tetap, 2L untuk kewajiban jangka pendek, 2M untuk kewajiban jangka panjang, 3E untuk ekuitas, 4R untuk pendapatan usaha, 4T untuk pendapatan lain-lain, dan seterusnya. Setiap kelompok akun dapat dibagi lagi menjadi subkelompok dengan menambahkan angka atau huruf di belakangnya. Contohnya, 1A1 untuk kas kecil, 1A2 untuk kas besar, 1B1 untuk tanah, 1B2 untuk bangunan, dan seterusnya.

Keuntungan dari menggunakan kode akun akuntansi adalah:

  • Mempermudah pencatatan transaksi ke dalam buku besar (posting)
  • Mempermudah klasifikasi dan pengelompokan akun sesuai dengan sifat dan fungsi masing-masing
  • Mempermudah penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku
  • Mempermudah pengendalian dan analisis data keuangan perusahaan
  • Mempermudah perubahan atau penyesuaian akun jika terjadi transaksi baru atau kesalahan

Oleh karena itu, kode akun akuntansi merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam melakukan proses akuntansi.

Cara membuat kode akun akuntansi

Kode akun akuntansi biasanya disusun dalam bentuk daftar kode akun atau chart of account (COA). Berikut adalah cara membuat kode akun akuntansi :

  1. Tentukan kelompok-kelompok akun perkiraan yang akan digunakan dalam sistem akuntansi.
    Kelompok-kelompok akun perkiraan umumnya terdiri dari aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya. Setiap kelompok diberikan satu blok nomor tertentu. Misalnya, aset diberi nomor 100-199, kewajiban diberi nomor 200-299, dan seterusnya.
  2. Tentukan golongan-golongan akun perkiraan dalam setiap kelompok.
    Golongan-golongan akun perkiraan adalah subkelompok dari kelompok akun perkiraan yang memiliki karakteristik yang sama atau saling berkaitan. Misalnya, dalam kelompok aset, ada golongan aset lancar dan aset tetap. Setiap golongan diberikan satu blok nomor tertentu dalam kelompoknya. Misalnya, aset lancar diberi nomor 100-149, aset tetap diberi nomor 150-199, dan seterusnya.
  3. Tentukan jenis-jenis akun perkiraan dalam setiap golongan.
    Jenis-jenis akun perkiraan adalah nama-nama akun perkiraan yang spesifik untuk mencatat transaksi keuangan yang terjadi. Misalnya, dalam golongan aset lancar, ada jenis kas, piutang usaha, persediaan barang dagang, dan sebagainya. Setiap jenis diberikan satu nomor tertentu dalam golongannya. Misalnya, kas diberi nomor 101, piutang usaha diberi nomor 102, persediaan barang dagang diberi nomor 103, dan seterusnya.
  4. Susun daftar kode akun akuntansi berdasarkan urutan kelompok, golongan, dan jenis akun perkiraan yang telah ditentukan.
    Daftar kode akun akuntansi harus mencantumkan nomor dan nama akun perkiraan secara jelas dan singkat. Daftar kode akun akuntansi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perusahaan.

Contoh kode akun akuntansi

Contoh kode akun akuntansi perusahaan jasa

Berikut adalah contoh kode akun akuntansi perusahaan jasa menggunakan angka decimal:

  1. Aset
    1.000 Kas
    1.100 Piutang Usaha
    1.200 Persediaan
    1.300 Perlengkapan
    1.400 Peralatan
    1.500 Akumulasi Penyusutan Peralatan
  2. Kewajiban
    2.000 Utang Usaha
    2.100 Utang Gaji
    2.200 Utang Pajak
    2.300 Utang Lain-lain
  3. Modal
    3.000 Modal Saham
    3.100 Laba Ditahan
  4. Pendapatan
    4.000 Pendapatan Jasa
    4.100 Pendapatan Lain-lain
  5. Beban
    5.000 Beban Gaji
    5.100 Beban Sewa
    5.200 Beban Listrik
    5.300 Beban Telepon
    5.400 Beban Perlengkapan
    5.500 Beban Penyusutan Peralatan
    5.600 Beban Lain-lain
  6. Pendapatan Lain-lain
    6.100 Pendapatan Bunga
  7. Biaya lain-lain
    7.100 Biaya Bunga

Dengan menggunakan sistem decimal, kita dapat dengan mudah mengetahui posisi akun dalam neraca atau laporan laba rugi, serta memudahkan pencatatan dan pelaporan keuangan.

Contoh kode akun akuntansi perusahaan dagang

Berikut adalah contoh kode akun akuntansi perusahaan dagang, kali ini dalam format tabel.

Kode AkunNama AkunKelompok Akun
100KasHarta Lancar
110Piutang UsahaHarta Lancar
120Persediaan Barang DagangHarta Lancar
130Perlengkapan KantorHarta Lancar
200Utang UsahaKewajiban Jangka Pendek
210Utang PajakKewajiban Jangka Pendek
300Modal SahamEkuitas Pemilik
310Laba DitahanEkuitas Pemilik
400PenjualanPendapatan
410Diskon PenjualanPendapatan
500Harga Pokok PenjualanBeban
510Beban GajiBeban
520Beban SewaBeban
530Beban ListrikBeban
600Pendapatan lain lainPendapatan lainnya
700Biaya lain lainBeban lainnya

Kode akun akuntansi perusahaan dagang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing perusahaan. Hal yang penting adalah kode akun akuntansi harus mencerminkan elemen-elemen dari laporan keuangan, seperti laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, neraca, dan laporan arus kas. Kode akun akuntansi juga harus konsisten dan mudah dipahami oleh pihak-pihak yang terkait dengan proses akuntansi perusahaan.

Contoh kode akun akuntansi perusahaan manufaktur

Kode AkunNama Akun
1100Kas
1110Kas di Bank
1120Kas di Tangan
1200Piutang Usaha
1210Piutang Dagang
1220Uang Muka Pembelian
1230Pihak Ketiga
1300Persediaan
1310Bahan Baku
1320Barang dalam Proses
1330Barang Jadi
1340Biaya Dibayar di Muka
1400Aset Tetap
1410Tanah
1420Bangunan
1430Peralatan dan Mesin
1440Kendaraan
1450Aset Lainnya
1500Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
1510Akumulasi Penyusutan Tanah
1520Akumulasi Penyusutan Bangunan
1530Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
1540Akumulasi Penyusutan Kendaraan
2100Hutang Usaha
2200Hutang Dagang
2300Uang Muka Penjualan
2400Pihak Ketiga
2500Hutang Pajak
2600Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
2700Pajak Penghasilan (PPh)
3100Modal Saham
3200Laba Ditahan
3300laba Tahun Berjalan
4000Pendapatan
4100Penjualan
4200Retur Penjualan
4300Potongan Penjualan
5100Biaya
5110Biaya Bahan Baku
5120Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
5130Biaya Overhead Pabrik
5140Biaya Penyusutan Aset Tetap
5150Biaya Lain-lain
6000Pendapatan dan Biaya Diluar Usaha
6100Pendapatan Diluar Usaha
7000Biaya Diluar Usaha
7100Biaya Penjualan
7200Biaya Administrasi
7300Biaya Bunga
7400Kerugian Penurunan Nilai Aset
7500Biaya Lain-lain Diluar Usaha

Perbedaan kode akun perusahaan jasa, dagang dan manufaktur

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual jasa atau pelayanan kepada pelanggan, seperti perusahaan konsultan, perusahaan asuransi, perusahaan periklanan, dll. Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang dagang, sehingga kode akun yang berkaitan dengan persediaan barang dagang tidak digunakan. Kode akun perusahaan jasa biasanya dimulai dengan angka 1 untuk harta, 2 untuk utang, 3 untuk modal, 4 untuk pendapatan dan 5 untuk beban.

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjual barang dagang yang dibeli dari pemasok kepada pelanggan, seperti toko baju, toko buku, toko elektronik, dll. Perusahaan dagang memiliki persediaan barang dagang, sehingga kode akun yang berkaitan dengan persediaan barang dagang digunakan. Kode akun perusahaan dagang biasanya dimulai dengan angka 1 untuk harta, 2 untuk utang, 3 untuk modal/ekuitas, 4 untuk penjualan dan 5 untuk pembelian.

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjual barang dagang yang diproduksi sendiri dari bahan baku kepada pelanggan, seperti pabrik sepatu, pabrik roti, pabrik mobil, dll. Perusahaan manufaktur memiliki persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi, sehingga kode akun yang berkaitan dengan persediaan tersebut digunakan. Kode akun perusahaan manufaktur biasanya dimulai dengan angka 1 untuk harta, 2 untuk utang, 3 untuk modal/ekuitas, 4 untuk penjualan dan 5 untuk biaya produksi.

Berikut adalah tabel yang menunjukkan contoh kode akun perusahaan jasa, dagang dan manufaktur:

Jenis AkunPerusahaan JasaPerusahaan DagangPerusahaan Manufaktur
Akun Asetadaadaada
Akun Kewajibanadaadaada
Akun Modaladaadaada
Akun Pendapatanadaadaada
Akun Bebanadaadaada
Akun PersediaanTidak adaadaada
Akun COGSTidak adaadaada
Akun ProduksiTidak adaTidak adaada
Akun Biaya OverheadTidak adaTidak adaada

Kesimpulan

Kode akun akuntansi adalah daftar yang berisi berbagai akun perusahaan yang dipakai dalam melakukan identifikasi atau proses pencatatan transaksi keuangan, baik transaksi masuk maupun transaksi keluar.

Kode akun akuntansi memiliki beberapa manfaat, seperti memudahkan pencatatan, pengelolaan, perbaikan data, dan penyusunan laporan keuangan . Kode akun akuntansi dapat dibuat dengan berbagai jenis, seperti sistem decimal, sistem mnemonic, atau sistem kombinasi.

Kode akun akuntansi juga memiliki struktur yang terdiri dari account code dan name code yang harus bersifat unik dan jelas.

4 pemikiran pada “Pengertian Kode Akun Akuntansi dan Cara Membuatnya”

Tinggalkan komentar